Most welcome to aneesa`s blog...lets create something new for us and for people around us to build up our talent and potention to be a creative.....smile up... symbol of friendship....

salam...

salam...
wanita muslimah,bermunajat dan selalu berdzikir mengingat Allah dimanapun berada, tatkala sedih dan bahagia....nice to be a real muslimah gona be happy here and after:)
Powered By Blogger
Hello....
come on guys,lets see what`s gona happened around us.....
are you the one who caring each other or just careless....
wana be a responsible person or just be selfish.....
get up....now...start now....
all the best for you guys.....

About Me

Whatever people saying about me, here its I am,just appear as its I am. simple,bit sensitive,selfish...but of course still I wana be the best among you people, I wana be a creative like you people but I don`t wana copy you just gona be my self,that all. my nick name is Nisa student of International Islamic University Islamabad,gona finish my BA (HONS) soon Insyl,

Friday, June 15, 2007

KONTRIBUSI ILMUWAN DALAM BIROKRASI

KONTRIBUSI ILMUWAN DALAM BIROKRASI
Oleh: Anisatum mutik H.
Kalimat birokrasi yang ternyata punya peran penting dalam segala aspek kehidupan ini, berasal dari bahasa perancis “bureau” berarti kantor. Dalam birokrasi ini terdapat konsep birokrasi yang dapat mengaplikasikan prinsip Individu-individu dimaksud yang tentunya bertujuan untuk memperbaiki efisiensi administrasi, akan tetapi birokrasi yang seringkali “over” dan keterlaluan justru akan menimbulkan efek atau dampak yang kurang baik.

tanpa kita sadari bahwa, masalah-masalah yang komplek dan rumit biasanya terdapat pada orang besar, karena secara tidak langsung mereka banyak mempunyai interaksi dari berbagai kalangan dalam masyarakat, seperti orang-orang yang berada dalam lingkup pemerintahan.

Pengertian birokrasi yang dimaksud pada hakikatnya tidak dibatasi hanya pada Institusi sector public saja, akan tetapi meliputi berbagai bidang yang jangkauanya lebih luas seperti; serikat dagang, Universitas, LSM besar merupakan contoh birokrasi di luar pemerintah.

Dalam hal ini, peran dan kontribusi seorang ilmuwan sangatlah dibutuhkan dalam pengembangan dan penyaluran birokrasi tersebut. karena ia mampu memperkenalkan gagasan mengenai “kharisma” yang dapat direfleksikan dalam bentuk kepemimpinan yang kharismatik. Sehingga, birokrasi dan institusi lainnya dapat dilihat sebagai kehidupan kerja yang rutin (routines of work day life).

Mesin diibaratkan sebagai proses produksi akan membentuk proses administrasi, yang merupakan salah satu dari rasionalitas tertentu (defining rationalities) yang di dalamnya terdapat beberapa unsur penting disebut sebagai struktur birokrasi. Spesialisasi, organisasi yang hirarkis, system aturan, impersonality, struktur karir dan efisiensi merupakan struktur birokrasi yang baik dan berpotensi besar dalam pencerahan masa depan sebuah birokrasi dan institusi tersebut.

Tidak jarang kita lihat di lapangan, banyak terjadi kebobrokan birokrasi dan kejahatan moral, yang tak lain berbasis dari sang birokrat itu sendiri kurangnya ruh kepemilikan serta kurangnya amanah dalam memegang suatu tanggung jawab. Seperti halnya para koruptor merajalela dengan selamat sentosa di Negara kita. Berkeliaran bahkan berkeliling dunia tanpa ada yang menindak lanjuti dikarenakan kelemahan hukum dan kerusakan birokrasi yang ada di negara kita tercinta ini.

Sehingga pada akhirnya, sector public (pemerintah dan perusahaan milik negara) mendapat serangan dan kritikan dari berbagai pihak. Birokrasi dianggap sebagai penyebab inefisiensi dan penghambat pembangunan bukan sebagai fasilitator pembangunan, tak heran jikalau birokrasi dicemooh sana sini.

Keadaan yang seperti ini dipandang sebagai kegagalan birokrasi dalam masyarakat karena tujuan birokrasi pada awalnya untuk menciptakan efisiensi organisasi dan menfasilitasi pembangunan, yang sudah pasti membutuhkan seorang ilmuwan serta profesionalisme birokrasi yang akan menjadikan sebuah birokrasi yang maju dan besarhanyalah berakhir sebagai angan-angan belaka.

Dalam era seperti sekarang ini, ketika dunia dihadapkan pada ketidakpastian (turbulence and ancertainty), teknologi informasi yang semakin canggih, masyarakat yang semakin menuntut, pun persaingan semakin ketat, maka birokrasi seperti ini tidak akan dapat bekerja dengan baik.

Dalam mengantisipasi era globalisasi dan knowledge based on economy, birokrasi perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi yang harus menekankan pada efisiensi, sehingga dapat menciptakan suatu administrasi organisasi yang murni berbentuk birokrasi diyakini mampu mencapai tingkat efisiensi paling tinggi . Akan tetapi, pada prakteknya pemerintah dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan efisiensi dan profesionalisme birokrasinya. Hal ini sangatkah penting dilakukan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan yang akan terjadi.

Untuk mengefisiensikan dan memprofesionalkan birokrasi pemerintah juga perlu memperbaiki mekanisme pegawai dan meninjau kembali metode pendidikan dan pelatihan.
Dari sini dapat kita rasakan, betapa pentingnya kehadiran deorang ilmuwan ahli dan professional dalam bidangnya masing-masing untuk membantu memecahkan masalah organisasi dengan memaksimalkan efisiensi.

Tanpa ilmu, urusan yang dipegang oleh seorang birokrat, gagal dan tidak akan menghasilkan perubahan yang konkret sehingga banyak terjadi kekacauan dan penyimpangan dalam birokrasi, KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) yang sistematik menjadikan kurangnya steril dalam birokrasi.
terbukti dalam penelitian, transparency international 2005, Indonesia merupakan Negara terkorup no.5 sedunia.

Pun, dalam Islam telah digambarkan secara detail bagaimana kedudukan orang yang berilmu, bahwasanya Allah SWT. lebih mengutamakan orang-orang yang berilmu pengetahuan dari orang-orang yang tidak berpengetahuan. bagaikan bulan pada malam purnama diantara binang-bintang. Pada hakikatnya seorang yang ahli dan professional dalam ilmunya adalah warisan para nabi, karena para nabi tidak mewarisi harta dan kekayaan materi akan tetapi mewarisi kekayaan berupa gudang ilmu.

Rasul Sallallahu alaihi wassalam merupakan sosok suri tauladan berakhlak mulia sebelum dan sesudah menjadi rosul. Beliau memperkenalkan arti pentingnya sebuah ilmu pengetahuan bagi petunjuk manusia serta pedoman dalam kehidupan, dengan demikian tak heran jikalau umat manusia menyebutnya sebagai kontributor dalam bidang ilmu pengetahuan karena ia juga berperan penting dalam perbaikan umatnya menuju jalan yang lurus, mengikis habis idolatry dan barbarisme menuju islam sempurna, yang akan membawa kesuksesan dunia dan akhirat.
dalam sabda Mustafa alaihissalam
“menuntut ilmu itu wajib bagi setiap laki-laki dan peremppuan”.

Dapat kita lihat pula, beberapa ulama islam ternama Imam ghazali, dalam bukunya ikhya` ulumuddin, ibnu khaldun dsb. yang masing-masing mempunyai pandangan dalam segi intellectual, moral dan pemikiran manusia yang pada intinya disebutkan bahwa kharakter pribadi manusia dapat dibentuk melalui pendidikan dan lingkungan, yang selalu berputar dari generasi ke generasi, dan semestinya ideology manusia dalam lingkungan sosial tidak lepas dari pengawasan Allah dan rosulnya.

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, islam bukan hanya sebuah ajaran tauhid tentang ketuhanan semata, akan tetapi lebih dari itu mencakup segala aspek kehidupan yang merupakan kode hidup manusia dan konsep islam dalam ilmu pengetahuan.

Profesionalisme birokrat di Indonesia hendaknya, ahli dalam bidang administrasi sehingga mampu memahami tugas-tugas yang harus dikerjakan. Berperan active dan kompeten tidak lagi menunggu perintah akan tetapi mempunyai ide-ide yang terus berkembang dan yang terpenting adalah kemampuan defensive serta ruh dan akhlak islami. Jikalau seorang birokrat tidak mampu melindungi diri dari pengaruh lingkungan dan sosial yang kurang sehat, dikhawatirkan terjadi kerusakan moral dalam lingkungann birokrat tsb.

Perlu dipahami bahwasannya, birokrat yang baik tidak hanya sekedar menjalankan tugasnya akan tetapi ia mampu memasukkan nilai-nilai islami mencerminkan sosok muslim sebagai panutan yang mempunyai keahlian dan berakhlak islami. Sehingga, secara tidak langsung ia mempunyai kontribusi yang sangat penting untuk menformat pribadi muslim yang religious dalam sebuah birokrasi.
Kalau kita teliti kembali, banyak sekali fungsi dan peran seorang ilmuwan dalam birokrasi masyarakat baik di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dsb. Yang semua itu akan berjalan dengan baik pada sektornya masing-masing jikalau dilandasi dengan misi dakwah secara islami, sehingga dimanapun berada seorang ilmuwan islami akan sangat dibutuhkan karena ia professional siap ditempatkan di sector dan bidangnya masing-masing.

Dr.Sri mulyani indrawati, peneliti dan ekonom serta mantan menteri perencanaan pembangunan nasional serta kepala bapenas cabinet Indonesia bersatu. Dalam pendapatnya tentang ekonomi mengatakan bahwa, beberapa factor penggerak pertumbuhan ekonomi adalah : Fiskal, konsumsi dan investasi.

Amartya kamar sen, lewat terobosannya mengatasi paradoks arrow memaparkan bahwa, ia terus mencapai jalan membuat pembangunan identik dengan kebebasan.
Freedom has a thousand charms to show that slaves however confected never know
Dalam khasanah pemikiran di Indonesia, pandangan yang meningkatkan pembangunan dan kebebasan serta upaya mempersembahkan pemikiran ekonomi bagi kesejahteraan kelompok paling miskin di masyarakat.

Dalam sector politik, Dr.Riswandha imawan, Doktor comperative politik, mengatakan bahwa hambatan terbesar bagi partai politik di Indonesia segera menemukan jati dirinya, jikalau telah memahami politik.

Prof.Dr.Azyumardi Azra, MA, dalam sector pendidikan menekankan bahwa perubahan bentuk dan misi pendidikan islam di Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari pertumbuhan zaman, dalam lembaga pendidikan islam harus memiliki visi keislaman, kemerdekaan dan profesionalisme dalam bidangnya agar compatible dengan perkembangan zaman.

Dari sini dapat kita waspadai bahwa, apapun birokrasi yang sedang berkembang tidak akan lepas dari kontribusi seorang ilmuwan yang mempunyai peran penting dalam reformasi birokrasi menuju yang lebih professional dan yang terpenting lagi adalah, islamisasi birokrasi diberbagai sektor demi menciptakan sebuah birokrasi yang sehat dapat memegang kunci amanah dan keberhasilan untuk dipertanggung jawabkan di depan masyarakat ataupun di hadapan Allah SWT. kelak .

Selanjutnya, hendaknya para ilmuwan sejati berlomba-lomba memberikan kontribusi pemikiran sebagai ilmuwan masa depan bangsa, yang mampu menciptakan good governance melalui konsolidasi, demokrasi, menegakkan hukum melalui rekonsilisasi diantara berbagai elemen bangsa, memulihkan kembali harkat martabat bangsa.
Pendidikan hendaknya perlu diperhatikan karena itu merupakan salah satu kunci pokoknya, kuncinya adalah peprbaikan nasib guru, pembenahan kurikulum dan penyediaan fasilitas.
wa shalallahu `ala sayyidina Muhammad.

referensi bacaan:

1. Education, an introduction to educational philosophy and history; by Mrs.Tanvir khalid, National Book foundation publisher, Islamabad
2. Foundation of education, Master of education, first edition, Department of Teacher education Allama Iqbal Open University, Islamabad
3. The Fountain, a magazine of critical, scientific and spiritual thought, edition October/December 2002
4. www.The excellent biography. com
5. www.tokoh Indonesia.com
6. BAB 2 tinjauan pustaka No. 5; kritik terhadap birokrasi

1 comment:

Anonymous said...

saya berterima kasih atas artikel kontribusi ilmuan dalam birokrasi, karena telah menambah bahan referensi saya. GBU :)